*BAHAN ISOLASI GAS*
Disusun
Oleh:
Nama :Wahyu Wiyatno
Jurusan : Teknik Elektro (S1)
Nim : 1242100461
Dosen Pengampu : Afriliana Kusumadewi, ST, M.Eng
Nama :Wahyu Wiyatno
Jurusan : Teknik Elektro (S1)
Nim : 1242100461
Dosen Pengampu : Afriliana Kusumadewi, ST, M.Eng
*2014*
Ø BAHAN
ISOLASI GAS
Abstrak
Isolasi memiliki peranan yang sangat
penting dalam sistem tenaga listrik. Isolasi sangat
diperlukan untuk memisahkan dua
atu lebih penghantar listrik yang bertegangan sehingga
antara penghantar-penghantar
tersebut tidak terjadi lompatan listrik (flashover) atau percikan
(sparkover). Bahan isolasi akan
mengalami pelepasan muatan yang merupakan bentuk
kegagalan listrik apabila
tegangan yang diterapkan melampaui kekuatan isolasinya. Udara
termasuk isolasi jenis gas yang
banyak digunakan untuk mengisolasi peralatan listrik
tegangan tinggi, misalnya pada
arrester sela batang (Rod Gap Arrester) yang terpasang di
saluran transmisi, selain itu
udara juga digunakan sebagai media peredam busur api pada
pemutus udara hembus (Air Blast
Circuit Breaker). Bahan isolasi gas terutama udara
merupakan bahan isolasi yang
banyak digunakan pada peralatan tegangan tinggi karena
udara pada keadaan normal (udara
yang ideal) merupakan isolator yang sempurna dan juga
murah, mudah dan sederhana. Dari
hasil pengujian, didapatkan bahwa ketika suhu udara
dinaikkan akan mengakibatkan
semakin banyaknya elektron bebas yang dihasilkan sehingga
akan bedampak pada turunnya
tegangan tembus media isolasi udara. Jarak sela udara pada
antara kedua elektroda juga
berpengaruh pada besar nilai tegangan tembus media isolasi
udara, dimana semakin jauh jarak
yang diterapkan maka nilai tegangan tembusnya juga akan
semakin kecil.
Pendahuluan
Udara termasuk isolasi jenis gas yang
banyak digunakan untuk mengisolasi
peralatan listrik
tegangan tinggi, misalnya pada
arrester sela batang (Rod Gap Arrester) yang terpasang di
saluran transmisi, selain itu
udara juga digunakan sebagai media peredam busur api pada pemutus
udara hembus (Air Blast Circuit
Breaker). Bahan isolasi gas terutama udara merupakan bahan
isolasi yang banyak digunakan
pada peralatan tegangan tinggi karena udara pada keadaan
normal (udara yang ideal)
merupakan isolator yang sempurna dan juga murah, mudah, sederhana
dan mampu memulihkan keadaan
sendiri setelah suatu kegagalan. Menurut standart VDE (VDE
0433-2) bentuk elektroda yang
digunakan dalam pengujian tegangan tembus gas adalah elektroda
bola. Untuk mengetahui pengaruh
dari elektroda terhadap tegangan tembus media isolasi udara
dilakukan pengujian denga elektroda
yang lain, bentuk elektroda yang dapat digunakan adalah
elektroda jarum. Pada
kenyataannya, udara yang sesungguhnya tidak hanya terdiri dari molekul-molekul
netral saja tetapi ada sebagian kecil di dalamnya berupa ion-ion dan
elektron-elektron yang bebas, yang akan mengakibatkan udara akan mengalirkan
arus walaupun dalam kapasitas yang terbatas atau kecil. Jika gas dipanasi
sampai suhu yang cukup tinggi, maka banyak atom netral yang akan memperoleh
energi yang diperlukan mengionisasikan atom-atom yang mereka bentur (ionization
by collision). Selain suhu, jarak sela antar penghantar atau elektroda yang
bertegangan juga akan menentukan laju pergerakan elektron dalam dielektrik
udara. Mengingat perubahan iklim yang tak menentu dewasa ini akibat adanya efek
pemanasan global, berdampak pula pada kenaikan suhu permukaan bumi yang menjadi
semakin panas yang tentunya akan berpengaruh terhadap peralatan-peralatan
sistem tenaga listrik.
Tujuan
Isolator
adalah salah satu komponen terpenting yang harus di ketahui dalam hal keelektonikaan. Isolator terbagi
atas beberapa macam salah satunya yaitu isolator gas.
Pada umumnya isolator gas digunakan sebagai media isolasi dan penghantar panas. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada isolator gas ini adalah ketidakstabilan temperatur, ketidaknormalan sifat kedielektrikan pada tekanan yang tinggi dan resiko ledakan dari gas yang digunakan.
Pada umumnya isolator gas digunakan sebagai media isolasi dan penghantar panas. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada isolator gas ini adalah ketidakstabilan temperatur, ketidaknormalan sifat kedielektrikan pada tekanan yang tinggi dan resiko ledakan dari gas yang digunakan.
Berdasarkan kekuatan dielektrik,rugi-rugi dielektrik,
stabilitas kimia,korosi, dll, isolator gas dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Gas sederhana, contohnya :
a. Udara
b. Nitrogen
c. Helium
d. Hidrogen ,dan lain-lain
2. Gas Oksida, contohnya :
a. Gas karbondioksida
b. Gas Sulphur dioksida
3. Gas Hidrokarbon, contohnya :
a. Methana
b. Ethana
c. Propana dan lain-lain
4. Gas Elektronegatif, contohnya :
a. Gas Sulphur hexaflorida
b. CH2Cl2
a. Udara
b. Nitrogen
c. Helium
d. Hidrogen ,dan lain-lain
2. Gas Oksida, contohnya :
a. Gas karbondioksida
b. Gas Sulphur dioksida
3. Gas Hidrokarbon, contohnya :
a. Methana
b. Ethana
c. Propana dan lain-lain
4. Gas Elektronegatif, contohnya :
a. Gas Sulphur hexaflorida
b. CH2Cl2
Dalam pemilihan jenis isolator gas yang dipergunakan, perlu diperhatikan
sifat dari kedielektrikan gas yang digunakan pada temperatur dan tekanan dimana
gas tersebut akan digunakan sebagai media isolasi.
Beberapa sifat dari isolator gas sebagai media isolasi yang perlu
diperhatikan antara lain yaitu :
1. Sifat Kelistrikan, yang mencakup
antara lain :
a. Tahanan isolasi
b. Kekuatan Dielektrik
c. Faktor Daya
d. Konstanta Dielektrik
e. Rugi-rugi dielektrik
2. Temperatur,
3. Sifat Kimia, dan
4. Sifat Mekanis
a. kerapatan volume
b. viskositas
c. absorpsi kelembaman
d. tekanan permukaan,dll
Isolasi Bentuk Gas
Udara
Udara merupakan salah satu penyekat dalam hantaran listrik .
Contohnya :
1. Antara kawat-kawat jaringan listrik
2. Pendingin mesin
3. Generator
4. Transformator dengan sistem ventilator
a. Tahanan isolasi
b. Kekuatan Dielektrik
c. Faktor Daya
d. Konstanta Dielektrik
e. Rugi-rugi dielektrik
2. Temperatur,
3. Sifat Kimia, dan
4. Sifat Mekanis
a. kerapatan volume
b. viskositas
c. absorpsi kelembaman
d. tekanan permukaan,dll
Isolasi Bentuk Gas
Udara
Udara merupakan salah satu penyekat dalam hantaran listrik .
Contohnya :
1. Antara kawat-kawat jaringan listrik
2. Pendingin mesin
3. Generator
4. Transformator dengan sistem ventilator
Nitrogen
Gas nitrogen dihasilkan dengan cara penyulingan bertingkat udara cair dengan pendingin dan pemampatan udara dapat menjadi cair.
Gas nitrogen dihasilkan dengan cara penyulingan bertingkat udara cair dengan pendingin dan pemampatan udara dapat menjadi cair.
Sifat gas Nitrogen :
- Tidak berwarna
- Tidak berbau
- Tidak dapat terbakar
- Sangat sedikit larut dalamair
-Sukar bersenyawa dengan unsur-unsur lain
- Tidak berwarna
- Tidak berbau
- Tidak dapat terbakar
- Sangat sedikit larut dalamair
-Sukar bersenyawa dengan unsur-unsur lain
Penggunaannya : penyekat, pengontrol saluran
kabel distribusi yaitu untuk mengetahui baik tidaknya kabel yang dipakai. Untuk
mengetahui kerusakan kabel tersebut maka bagian tengahnya kabel diberi saluran
yangdiisi gas Nitrogen dengan tekanan 1 -1 , 5 Kg / cm2 Bila tekanan gas nitrogen turun berarti
terjadi kerusakkan kabel.
Hidrogen
Gas hirogen dibuat dengan cara :
1. Elektrolisa air
2. Mendinginkan gas air (CO + H2) sampai –1910C, sehingga gas CO mengembun dan tinggal H2saja.
1. Elektrolisa air
2. Mendinginkan gas air (CO + H2) sampai –1910C, sehingga gas CO mengembun dan tinggal H2saja.
Penggunaan :Sebagai pendingin mesin turbo
generator dan kondesator sinkron.Keuntungan pemakaian gas hidrogen dibanding
dengan udara pada sistem pendingin turbogenerator, dan kondesator sinkron,
ialah :
1. Kerugian ventilasi dapat dikurangi
antara 8 sampai 10 kali & efisiensi mesin mencapai 0,7 % sampai 1% lebih tinggi.
2. Daya tahan penyekat meningkat dengan tidak ada oksidasi.
3. Perioda pemeliharaan dan perbaikan berkurang, karena debu dan lembab sangat kurang.
4. Bahaya kebakaran relatif kecil, karena hidrogen tidak memelihara pembakaran.
5. Kepekatan gas hidrogen lebih rendah, sehingga kebisingan akibat suara mesin dapat
2. Daya tahan penyekat meningkat dengan tidak ada oksidasi.
3. Perioda pemeliharaan dan perbaikan berkurang, karena debu dan lembab sangat kurang.
4. Bahaya kebakaran relatif kecil, karena hidrogen tidak memelihara pembakaran.
5. Kepekatan gas hidrogen lebih rendah, sehingga kebisingan akibat suara mesin dapat
Carbon Dioksida
Carbon dioksida dihasilkan dari pembakaran
carbon dengan oksigen.
Sifat -sifat gas ini ialah :
Tidak berwarna, tidak dapat terbakar bahkan mematikan nyala api & larut dalam air.
Pemakaian gas carbon dioksida digunakan pada turbogenerator.
Sifat -sifat gas ini ialah :
Tidak berwarna, tidak dapat terbakar bahkan mematikan nyala api & larut dalam air.
Pemakaian gas carbon dioksida digunakan pada turbogenerator.
Sulfur
Hexa Florida
memiliki lambang kimia SF6 memiliki sifat antara lain: tidak terbakar,
tidak larut dalam air, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak beracun. Sulfur Hexa Florida merupakan suatu gas
bentukan antara unsur sulfur dan fluor
. Sulfur Hexa Florida merupakan unsur gas yang memiliki berat jenis
paling berat 6,139 kg/m3 kuerang lebih lima kali lebih berat dari
unsur udara.
Tabel 3.1
Berat Jenis dan Tegangan Tembus Sulfur Hexa Florida dan unsur gas
lainnya
Unsur
Gas
|
Massa
Jenis
Kg/m3
|
Tegangan
Tembus
(kV/cm)
|
Sulfur
Hexa Florida
|
6,139
|
75
|
Udara
|
1,228
|
30
|
Nitrogen (N2)
|
1,191
|
30
|
Karbondioksida
|
1,867
|
27
|
Hidrogen
|
0,086
|
18
|
Dari tabel di atas terlihat bahwa unsur Sulfur Hexa Florida merupakan gas yang memiliki sifat isolasi yang cukup bagus dari seluruh unsur gas lainnya, selain itu unsur ini merupakan unsur dalam dunia kelistrikan yang cukup bagus digunakan untuk unsur pendingin pada peralatan listrik yang menimbulkan panas ketika beroperasi misalnya saklar pemutus beban.
Rumusan Masalah
*Mengetahui
sifat kelistrikanya seperti apa
*Tahanan terhadap suhu rendah
*Tahanan terhadap suhu panas
*Mengetahui sifat fisis, sifat mekanis, sifat kimia
*Aplikasinya seperti apa
*Konduktivitas panas
*Keunggulan dan kelemahanya
*Tahanan terhadap suhu rendah
*Tahanan terhadap suhu panas
*Mengetahui sifat fisis, sifat mekanis, sifat kimia
*Aplikasinya seperti apa
*Konduktivitas panas
*Keunggulan dan kelemahanya
Sifat Kelistrikan pada bahan isolasi
Sifat
kelistrikan pada bahan isolasi terdapat tiga hal pokok yang harusdiperhatikan,
yaitu:
a. Resistivitas.
Sesuai dengan ftmgsinya bahan, bahan isolasi yang baik adalah bahan isolasi yang resistivitasnya besar tak terhingga, tetapi pada kenyataanya bahan yang demikian itu belum bisa diperoleh. Sampai sekarang semua bahan isolasi pada teknik listrik masih mengalirkan arus listrik ( walaupun kecil ) yang lazim disebut arus bocor. Pemakaian bahan isolasi pada daerah kerja yang suhunya tinggi atau lembab, harus dipilih bahan yang sesuai, baik bahan dan tegangan kerjanya.
a. Resistivitas.
Sesuai dengan ftmgsinya bahan, bahan isolasi yang baik adalah bahan isolasi yang resistivitasnya besar tak terhingga, tetapi pada kenyataanya bahan yang demikian itu belum bisa diperoleh. Sampai sekarang semua bahan isolasi pada teknik listrik masih mengalirkan arus listrik ( walaupun kecil ) yang lazim disebut arus bocor. Pemakaian bahan isolasi pada daerah kerja yang suhunya tinggi atau lembab, harus dipilih bahan yang sesuai, baik bahan dan tegangan kerjanya.
b. Permitivitas
Setiap bahan isolasi mempunyai permitivitas, hal ini penting bagi bahan-bahan yang digunakan sebagai dielektrik kapasitor. Kapasitansi suatu kapasitor tergantung dari luas permukaan jarak antara keping-keping kapasitor serta dielektriknya.
c. Sudut kerugian dielektrik
Pada bahan isolasi saat diberi tegangan bolak-balik maka terdapat energi yang diserap oleh bahan tersebut yang mengakibatkan adanya faktor kapasitif.
Ketahanan Terhadap Suhu rendah
Ketahanan terhadap suhu rendah merapakan kemampuan bahan isolasi yang digunakan pada suhu rendah, dalam hal ini -60° C sampai dengan -70° C. Bahan isolasi jika terkena suhu rendah akan menjadi keras dan regas. Untuk itu biasanya bahan isolasi juga diuji pada suhu rendah dengan diberi vibrasi (getaran).
Aplikasi
isolasi GAS
a. Pengertian Gas Insulated Switchgear
GIS
(Gas Insulated Switchgear) merupakan salah satu bagian penting dari sistem
pembangkitan yang berfungsi sebagai saluran penghubung antara sistem
pembangkitan dan jaringan transmisi milik PLN. GIS adalah sebuah sistem penghubung
dan pemutus jaringan listrik yang dikemas dalam sebuah tabung non-ferro dan
menggunakan bahan gas Sulphurhexaflouride (SF6) sebagai media
isolasinya. Gas SF6 mempunyai sifat elektronegatif yang berperan untuk
menghambat busur api yang mungkin terjadi ketika operasi switchgear. Switchgear
mempunyai peran yang sangat penting yaitu sebagai penghubung antara daya
listrik terbangkitkan dari pembangkit dengan saluran transmisi. Switchgear
beroperasi pada tegangan ekstra tinggi, oleh karena itu harus dilengkapi dengan
sistem operasi pengaman dengan tingkat kehandalan tinggi untuk menjaga
kelangsungan pasokan listrik ke konsumen.
b. SF6 Sebagai Media Isolasi Gas pada Switchgear
·
Sulphur Hexa Fluorida (SF6)
Untuk
tegangan rendah mungkin faktor keselamatan dan cara pemasangan panel relatif
belum begitu diperhatikan dibandingkan dengan untuk tegangan menengah.
Sedangkan untuk tegangan di atas 115 KV faktor ruangan sudah menjadi terbatas
untuk meletakkan panel indoor (dalam ruang), sehingga ukuran komponen dan
isolasi perlu diefisienkan. Cara pengoperasian panel, antisipasi perluasan
panel, cara perawatan, kekuatan rangka dan dinding panel, kemungkinan kesalahan
hubung singkat juga menjadi pertimbangan dalam mendesain panel daya listrik tegangan
menengah. Pada panel berisolasi udara faktor kelembaban, kontaminasi, masuknya
gas explosif, uap korosif, debu dan binatang-binatang kecil masih merupakan
masalah. Susunan bus bar yang memanjang di keseluruhan panel membentuk panel
dengan dimensi panjang dan jumlah panel yang tetap. Dengan menggunakan gas SF6
sebagai isolasi komponen utama di dalam setiap panel baja kedap udara, maka
semua komponennya terlindung dari faktor-faktor di atas. Bus bar panel
diletakkan dalam selubung isolasi per-phasa, sambungan panel dengan panel atau
blok panel diberikan dengan menggunakan busbar sumbat CU berisolasi semi
konduktif. Fleksibilitas sambungan untuk perluasan panel bisa diletakkan di
kanan atau kiri panel asal.
Gas
SF6 merupakan suatu gas bentukan antara unsur sulphur dan fluor dengan reaksi
eksotermis. Gas SF6 merupakan gas terberat sampai saat ini dengan massa jenis
6,139 kg/m3. Yaitu sekitar 5 kali berat udara pada suhu 00
C dan tekanan 1 atm. Dengan sifat tidak mudah terbakar, tidak larut dalam air,
tidak beracun,dan tidak berbau. SF6 ini juga merupakan isolasi yang baik yaitu
2,5 kali kemampuan isolasi udara. Dalam proses pembentukan gas SF6 ini akan
timbul panas, sehingga pada saat pemisahannya menjadi sulphur dan fluor juga
memerlukan panas sebesar 262 kilo kalori/molekul. Hal ini menyebabkan gas ini
sangat cocok diterapkan sebagai pendingin pada peralatan listrik yang
menimbulkan panas dan bunga api saat bekerja seperti sakelar pemutus beban.
SF6 ini digunakan pada switchgear dan Sakelar PMT Gas SF6 (SF6 Circuit Breaker).
·
Sifat Kimia
Sifat
kimia gas SF6 adalah sebagai berikut:
a)
Stabil pada tumbukan sampai dengan suhu 5000C.
b)
Lembam (inert)
Dengan sifat ini sangat menguntungkan
untuk pemakaian pada swicthgear karena umur dari bagian-bagian kontak
akan lebih lama bila berada pada gas SF6.
c)
Sebagai gas elektronegatif. Yaitu kemampuan menangkap elektron bebas yang
terjadi pada saat terjadi pembusuran.
d)
Tidak bereaksi dengan material lain sampai suhu 5000C.
Sifat Fisik Sifat fisik gas SF6 yang menguntungkan ialah :
a)
Tidak mudah terbakar.
b)
Tidak berwarna.
c)
Tidak berbau.
d)
Tidak beracun sehingga aman bagi manusia.
e)
Merupakan gas berat. Pada tekanan 1 atm suhu 200C kerapatan gas 4,7 kali udara.
f)
Pada suhu dan tekanan normal berbentuk gas.
c. Pemeliharaan Switchgear
Frekuensi
pemeliharaan yang dianjurkan akan tergantung pada kondisi lingkungan dan
operasi, sehingga tidak ada ketentuan hukum yang tetap dapat mengatur semua
penerapan. Inspeksi tahunan yang menyeluruh pada switchgear assembly, termasuk
elemen withdrawable pada saat tiga tahun pertama setelah operasi, yang
merupakan anjuran minimum.
Frekwensi
inspeksi dapat bertambah atau berkurang tergantung pada observasi dan
pengalaman. Hal yang baik adalah mengikuti rekomendasi pabrikan untuk
melaksanakan inspeksi dan pemeliharaan sampai kita bisa menentukan sendiri.
Konduktivitas
Panas
Panas yang didesipasikan oleh penghantar atau rangkaian magnetik pada mesin listrik melalui bahan isolasi akan diteruskan ke udara sekelilingnya, kenaikan suhu pada penghantar dipengaruhi pula oleh resistansi panas dari bahan
isolasi.
Panas yang didesipasikan oleh penghantar atau rangkaian magnetik pada mesin listrik melalui bahan isolasi akan diteruskan ke udara sekelilingnya, kenaikan suhu pada penghantar dipengaruhi pula oleh resistansi panas dari bahan
isolasi.
Keunggulan & Kelemahan
Keunggulan-keunggulan dari gas SF6
sebagai medium isolasi dibandingkan dengan gas- gas lainnya adalah:
1. Pengurangan
sejumlah pemutus dalam hubungan seri per phasa pada rating tegangan yang
digunakan.
2. Karena
waktu durasi yang pendek dari busur api, maka bunga api kontak yang terjadi
dibatasi meskipun untuk arus hubung singkat yang sangat tinggi.
3. Hasil
busur api yang kebanyakan terdiri dari serbuk dengan sifat isolasi yang baik
dapat dipindahkan saat perbaikan.
4.
Gas blast tidak di-discharge (pelepasan muatan) ke atmosfir
sehingga saat bekerja akan lebih tenang jika dibandingkan dengan Air Blast
Breaker.
5.
Memiliki sifat kimia yang lamban, stabil, tidak mudah terbakar dan tidak
beracun.
6.
Pemutus dari gas SF6 mempunyai dimensi yang lebih jika dibandingkan dengan Air
Blast Breaker.
Sedangkan kelemahan-kelemahan dari gas SF6 adalah:
1.
Relatif lebih mahal dari segi pembiayaan.
2. Walaupun
dalam jumlah yang kecil, apabila terjadi kerusakan maka membutuhkan waktu yang
lama untuk perbaikan.
3.
Gas SF6 harus dipompa ke dalam tabung penyimpan apabila ada penelitian dan
maintenance.
4.
Karena titik lelehnya sangat rendah yaitu 100 Celcius dan tekanan 1,520 kN/m2,
maka perlu dipakai alat pengukur suhu untuk pengontrolan.